Jumat, 16 Januari 2009

KASUS IT YANG MENARIK

EMPAT KASUS IT YANG MENARIK :
1. YAHOO dipertanyakan dalam kasus pemenjaraan wartawan cina …
Yahoo telah memberikan data pada pemerintah Cina yang menyebabkan seorang jurnalis ditangkap dan dipenjara selama 10 tahun. Pada bulan Maret 2007, Yahoo sudah dinyatakan bersih oleh pemerintah Amerika Serikat, karena hanya bertindak sesuai dengan hukum Cina, dan ketika memberikan informasi, Yahoo tidak mengetahui untuk apa informasi itu diminta. Dalam kasus ketika Yahoo tidak tahu untuk apa data diminta, Yahoo perlu memberikan, karena mungkin itu berhubungan dengan penyelidikan rahasia mengenai teroris.Namun baru-baru ini fakta baru terungkap. Ternyata Yahoo mengetahui secara spesifik untuk apa permintaan polisi Cina, dalam dokumen yang bisa dilihat di situs Dui Hua. Hal ini membuktikan bahwa Yahoo tidak mengatakan sebenarnya, dan sebagian orang sudah khawatir dengan akses semacam apa yang diberikan Yahoo kepada pihak pemerintah Cina: apakah mereka hanya memberikan akses satu orang tertentu saja, ataukah seluruh account warga negara Cina? atau jangan-jangan mereka memiliki akses account terhadap orang yang bukan warga negara Cina. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

2. GOOGLE mengindeks Koran lama …
Dalam film seri Dexter, meski sang tokoh utama sering menggunakan Internet, namun dia perlu menghabiskan waktu cukup lama untuk mencari masa lalunya dengan mengunjungi perpustakaan dan membaca-baca koran lama. Dengan fitur baru Google, hal tersebut tidak akan diperlukan lagi. Google saat ini sudah mulai mengindeks koran-koran lama agar bisa dicari dengan mudah via web.Karena banyaknya koran dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda bisa menyertakan rentang waktu pencarian, misalnya membatasi berita tahun 1950an. Google akan menampilkan link ke surat kabar yang memuat berita tersebut. Sayangnya tidak semua surat kabar memberikan beritanya secara gratis, sebagian surat kabar menarik biaya cukup mahal, beberapa dollar untuk setiap artikel yang dibaca.

3. FITUR pengenalan wajah di Piccasa
Google telah menambahkan sebuah fitur pada Picasa yang saat ini belum dimiliki oleh penyedia jasa album foto online lain: pengenalan wajah. Dengan fitur tersebut Google dapat mencari wajah di album foto (baik foto sendiri maupun foto bersama) mengekstraksi bagian wajah dari foto, dan mengelompokkan wajah yang sama dari berbagai foto. Dengan fitur tersebut user dapat lebih mudah memberi tag pada foto dengan wajah.Fitur ini tentunya memiliki keterbatasan, foto wajah yang kabur, terhalang, dalam posisi miring, tidak bisa dikenali dengan sempurna. Pada kasus tertentu, bagian foto yang bukan wajah bisa dianggap sebagai wajah (tapi user bisa memberi tahu Picasa jika bagian yang dikenali sebagai wajah ternyata bukan wajah).

4. “ FIRE IN THE HOLE “ Era kriminalitas You Tube
Kepopuleran YouTube rupanya telah membuat banyak anak muda nekat untuk membuat video-video di luar nalar, hanya untuk mendapatkan perhatian melalui media video sharing ini. Telah banyak tercatat kenekatan anak-anak muda dalam usaha mereka memperoleh kepopuleran melalui komunitas video sharing dunia ini. Salah satu aksi nekat tersebut menimpa Jessica Ceponis, seorang pekerja fast-food di Merrit Island.Dua anak laki-laki harus meminta maaf kepada pihak YouTube karena diketahui telah melakukan kejahatan pada YouTube. Kedua bocah yang tidak disebutkan namanya tersebut, sebenarnya hanya bermaksud bercanda dengan website video-sharing mereka yang dikirimkan ke YouTube.Video tersebut dikenal dengan nama Fire In The Hole. Kejadiannya berlangsung pada bulan Juli tahun lalu, terjadi kepada seorang pekerja fast-food restaurant Taco Bell, Jessica Ceponis, di Merrit Island, sekitar 50 mil dari timur Orlando.Ceponis ketika itu sedang berjalan untuk memberikan soft drink milik kedua anak tersebut. Lalu ketika dia hendak mengembalikan uang kembalian kedua anak tersebut, mereka menjerit, “Fire in the hole!” dan melemparkan 32 ons gelas soda kepada Ceponis, lalu pergi begitu saja.Kedua anak laki-laki tersebut kemudian mem-posting video insiden tersebut ke YouTube.com. Pada Kamis (12/06) hari ini, keduanya telah dijadwalkan untuk mem-posting video lain ke YouTube, yakni sebuah permintaan maaf yang menunjukkan wajah mereka tertunduk malu dan tangan yang terborgol ke belakang di depan kap mobil polisi. Kemudian mereka harus menjalani penyelidikan polisi selama 100 jam. Selain itu, mereka harus membayar USD 30 sebagai biaya kebersihan restaurant, dan membuat surat permintaan maaf secara khusus kepada pihak restaurant.Melihat adanya kasus tersebut, polisi dan jaksa penuntut mengkritisi semakin bertambahnya jumlah anak dan remaja yang membuat rekaman film kekerasan atau gurauan yang jahat, kemudian mem-posting video rekaman tersebut ke YouTube.com.

Tidak ada komentar: